Tim yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC) ini beranggotakan Kholis Hapsari Pratiwi, Ika Widyastuti, Putri Agil Faraditta, dan Ovy Ellen Arviananda.
"Konsep ini terinspirasi dari Sistem Rain Harvesting Changi Airport yang dapat mengakomodasi 28 sampai 33 persen dari total kebutuhan air yang digunakan," jelas Ketua Tim PKM KC FT UB Malang, Jawa Timur Kholis Hapsari di Malang, Jumat.
Menurut dia, konsep ini mewujudkan model tersebut dalam sistem yang menggunakan penampungan air (reservoir) bawah tanah dan airnya berasal dari dua sumber, yakni atap dan permukaan tanah melalui paving berpori.
Namun, kata Kholis, perbedaan antara konsep Sistem Rain Harvesting Changi Airport dengan konsep timnya adalah penempatan posisi reservoir. Bila reservoir Changi Airport ditempatkan di suatu lahan khusus, Tim PKM KC FT-UB lebih memilih menempatkan reservoir di bawah gedung.
Penempatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan air yang turun dari atap gedung, menghemat penggunaan lahan, dan terpenting mampu mengurangi pengambilan air tanah yang dapat menyebabkan turunnya permukaan tanah, kata anggota tim lainnya Agil Faraditta.
Ia memaparkan untuk meningkatkan jumlah air yang masuk ke reservoir dari permukaan tanah di sekitar gedung, tim memanfaatkan paving batako phorus. Dari hasil riset peneliti sebelumnya, pori-pori pada batako phorus ini dapat meresapkan air sekitar 12,04 persen hingga 18,34 persen dan terkumpul pada jaringan pipa yang ada di bawahnya.
Selanjutnya, kata Agil, di bawah lapisan batako phorus terdapat lapisan pasir dan kerikil yang berfungsi menyaring kotoran yang terbawa air. Pipa pada halaman gedung telah didesain khusus dengan lubang-lubang kecil di bagian atasnya.
Berdasarkan analisis dan prototype yang telah dibuat dan dengan asumsi perencanaan kebutuhan air gedung 5 lantai sebesar 300 meter kubik per bulan untuk 120 orang, sistem ini dapat memenuhi 74 persen kebutuhan air para penghuni gedung tersebut.
Hal ini memungkinkan, karena perluasan area tangkapan air hujan di halaman gedung dengan sistem perpipaan yang telah terintegrasi memungkinkan air yang tertampung dalam resevoir jauh lebih banyak. Dengan luas area atau tangkapan air seluas 1.990 meter persegi dapat memenuhi kebutuhan air baku 74 persen.
Karya tim bimbingan dosen Dr Eng Alwa Pujiraharjo ini berhasil melaju dan menjadi finalis dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 Tahun 2015 di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Oktober mendatang.
Berita Terkait
Dewan Penyantun Unnes salurkan beasiswa Rp2,4 miliar untuk 397 mahasiswa
Jumat, 6 Desember 2024 7:28 Wib
DPR ajak mahasiswa berpartisipasi aktif di pesta demokrasi
Rabu, 4 Desember 2024 20:18 Wib
Siapkan 'Hero' bijak bermediadigital, Mahasiswa Ilkom Udinus gelar Kampanye Digital Warriors
Selasa, 3 Desember 2024 11:03 Wib
Pemprov Jateng berangkatkan tiga mahasiswa kuliah ke Korsel
Selasa, 3 Desember 2024 8:20 Wib
Edukasi siswa SD, mahasiswa UIN Walisongo: Hindari jajanan berbahaya
Senin, 2 Desember 2024 13:51 Wib
Mahasiswa UIN Walisongo edukasi kesehatan gigi dengan medium wayang
Minggu, 1 Desember 2024 16:34 Wib
HUT Ke-2, WPRC UIN Walisongo ajak mahasiswa peduli kesehatan
Minggu, 1 Desember 2024 15:50 Wib
Mahasiswa asing UIN Surakarta dalami ragam budaya Nusantara
Jumat, 29 November 2024 17:06 Wib