Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, di Boyolali, Senin, mengatakan, api yang membakar kawasan hutan di lereng Gunung Merbabu wilayah Boyolali sudah dapat dipadamkan pada Minggu (6/9) malam.
Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan titik api yang terakhir dapat dipadamkan berlokasi di sebuah tebing kawasan hutan Merbabu atau posisinya di atas Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo Boyolali.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas BPBD, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGB), anggota TNI, Polri, sukarelawan Masyarakat Peduli Api (MPA), Komunitas Independent Relawan (KRI), dan Tim Siaga Desa Samiran berhasil memadamkan kobaran api di kawasan Batu Tulis atau di atas Dukuh Genting Tarubatang Selo, pada Minggu (6/9) petang.
Menurut dia, tim gabungan tersebut melibatkan sekitar 100 orang berupaya melakukan pemadaman dengan cara manual antara lain mematikan api dengan alat gepyok dan membuat parit untuk memutuskan titik api.
"Dari hasil penyisiran, kami menaksir luas lahan Merbabu yang terbakar sekitar 60 hektare," katanya.
Dia menjelaskan, lahan yang terbakar kebanyakan adalah rumput ilalang di kawasan hutan bukit Krangean atau letaknya di bawah pos Batu Tulis, jaraknya sekitar dua setengah kilometer di atas permukiman warga Dukuh Kajor dan Tritis, Desa Lencoh, Selo.
Peristiwa kebakaran terjadi di Kawasan Hutan Gunung Merbabu di wilayah Boyolali, Jawa Tengah, sejak Sabtu (5/9) hingga Minggu (6/9). Titik api pertama muncul nampak di lembah Batu Tulis dan Sabana I, sekitar pukul 11.00 WIB.
Pihaknya belum mengetahui munculnya api yang menyebabkan kebakaran di kawasan hutan Merbabu itu. Dugaan sementara karena kebiasaan warga membakar rumput dan meninggalkan begitu saja sehingga api membesar merembet ke daerah lainnya.
Api membakar di kawasan hutan Merbabu di atas Dukuh Tritis dan Kajor, Desa Lencoh Selo, kemudian merembet ke hutan Batu Tulis, dekat Sabana I, dan blok Pentur sebelah barat Pos dua dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan air laut.
"Api sempat membakar vegetasi, rerumputan, perdu dan tanaman edelweis," katanya.
Sejumlah sukarelawan dari Masyarakat Peduli Api hingga sekarang melakukan patroli ke lokasi titik kebakaran untuk mengantisipasi jika ada kemungkinan munculnya api lagi.