"Saya katakan mesin politik kayak diesel. Panasnya lambat, tapi bila sudah panas jadi dahsyat" katanya pada acara Halal bi Halal PKB dan Konsolidasi Pemenangan Soemarmo HS-Zuber Safawi di Semarang, Jumat (14/8) malam.
Pasangan Soemarm-Zuber Safawi dengan slogan "MaZu" diusung Koalisi Bangkit Sejahtera yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, mantan Wali Kota Semarang itu mengingatkan mesin politiknya sekarang ini sudah mulai menghangat dan pada saatnya nanti akan berlari dengan sangat kencang ketika mesinnya sudah panas.
Menurut dia, PKB dilahirkan dari Nahdlatul Ulama (NU) sehingga memiliki potensi besar dengan jumlah warga "nahdliyin" sangat besar yang pasti akan mendukung calonnya yang diusung pada pilkada.
"Automatis, seluruh komponen NU secara perseorangan pasti akan mendukung PKB. PKB sudah punya jago calon (pada pilkada Semarang, red.), yakni Soemarmo," kata Soemarmo yang sudah resmi jadi kader PKB.
Ia mengatakan PKB juga lahir dari salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni NU, namun warga NU selama ini tidak pernah membedakan antara golongan mayoritas dan minoritas.
Oleh sebab itu, kata dia, meski diusung koalisi parpol Islam, MaZu berkomitmen untuk tetap mengusung program-program yang bersifat nasional tanpa membeda-bedakan agama satu dengan yang lainnya.
"Bahkan, keberadaan umat Islam di Kota Semarang yang mayoritas semestinya bisa melindungi umat-umat beragama lainnya," katanya di hadapan sesepuh, pengurus, dan kader PKB maupun PKS yang hadir.
Secara pribadi, Soemarmo mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk maju pada Pilwakot Semarang 2015 dan akan menjaga kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya.
"Sebuah kepercayaan adalah segala-galanya. Saya akan laksanakan kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Sementara itu, pengurus DPP PKB Yusuf Mujenih yang hadir menyatakan pemilihan pasangan Soemarmo-Zuber untuk diusung pada Pilwakot Semarang 2015 sudah melalui proses penelitian dan penilaian panjang.
"Pertimbangannya, elektabilitas Soemarmo masih cukup tinggi, kredibilitasnya di Semarang juga sudah tidak diragukan. apalagi, popularitasnya. Ini jadi dasar PKB memutuskan ke pasangan MaZu," katanya.
Harapannya, kata Yusuf, Kota Semarang akan mengalami perubahan secara fundamental menjadi kota yang lebih memiliki jati diri di bawah pimpinan Soemarmo-Zuber sebagai wali kota dan wakil wali kota.
Berita Terkait
Pria yang tikam mantan istri di Semarang berhasil ditangkap
Kamis, 25 April 2024 20:20 Wib
Putri mantan bupati ramaikan Pilkada Sragen 2024
Rabu, 24 April 2024 8:00 Wib
Mantan Wabup Banyumas pastikan maju pada Pilkada 2024
Senin, 22 April 2024 13:04 Wib
Survei sebut elektabilitas Hendrar Prihadi tertinggi di Pilgub Jateng, ini tanggapannya
Kamis, 4 April 2024 7:36 Wib
Mantan Kabasarnas didakwa terima suap Rp8,65 miliar
Senin, 1 April 2024 14:01 Wib
Penyidik harapkan Firli hadiri pemeriksaan
Senin, 26 Februari 2024 9:57 Wib
Taj Yasin sosialisasikan pencalonan DPD
Minggu, 21 Januari 2024 13:34 Wib
Syahrul Yasin Limpo jalani pemeriksaan konfrontasi di Bareskrim Kamis
Kamis, 11 Januari 2024 11:19 Wib