Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan, Mansur di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pengerukan endapan lumpur muara pelabuhan secara tuntas itu sudah direncanakan sejak 2014 tetapi baru terealisasi pada tahun ini.
"Sejak beberapa pekan terakhir, pekerjaan pengerukan endapan lumpur muara pelabuhan dengan anggaran sekitar Rp8 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini mulai dikebut," katanya.
Ia mengatakan dengan pengerukan endapan lumpur diharapkan bisa menambah kedalaman muara hingga tiga meter "low water spring" pada kondisi surut air terendah.
"Adapun kedalaman muara pada saat air pasang mungkin bisa mencapai empat meter lebih," katanya.
Menurut dia, langkah pengerukan lumpur muara memang harus dilakukan untuk mengatasi kondisi sedimentasi di kawasan pelabuhan.
"Beberapa titik, sedimentasi di dasar muara sudah sangat parah sehingga kapal berbobot besar tidak bisa merapat ke pelabuhan," katanya.
Ia mengatakan pada saat kondisi air surut, kondisi kedalamannya ada yang sudah 0,2 sampai 0,3 meter "low water spring" dan sebagian lokasi bahkan sudah terlihat sedimentasinya dari atas permukaan.
"Hal itu, Artinya pendangkalan lumpur di pelabuhan sudah di atas nol low water spring. Kondisi itu, tentunya akan menyulitkan kapal besar tidak bisa masuk ke pelabuhan," katanya.