Sekretaris Pelaksana Lembaga Antar-Pemerintah mengenai Pembangunan (IGAD) Mahboub Maalim mengatakan "menyesalkan dan perlu tindakan mendesak" atas kerusuhan yang telah menewaskan enam orang dalam peristiwan yang meletus pada 25 Maret.
"Maalim menyatakan, dengan penyesalan, warga dari negara anggota IGAD termasuk di antara mereka yang mendapat serangan langsung," kata pernyataan tersebut.
Ia memuji tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Afrika Selatan untuk memulihkan hukum dan ketenangan di daerah yang terpengaruh dan menyerukan tindakan lain guna menghentikan serangan dan pembunuhan orang asing Afrika yang tak bersalah di Afrika Selatan.
Kekerasan yang ditujukan kepada toko milik pendatang berawal di Kota Pelabuhan Durban, tempat dua orang asing dan tiga orang Afrika Selatan terbunuh. Warga telah menuduh pendatang Afrika merampas pekerjaan mereka dan melakukan kejahatan.
Orang keenam meninggal pada Rabu (15/4) dan mayat seorang warga negara asing ditemukan di Kota Verulam, tempat massa menyerang rumahnya, demikian laporan Xinhua. Orang yang berusia 58 tahun tersebut melarikan diri dan meninggal akibat lukanya di rumahnya, kata polisi Afrika Selatan.
Menurut polisi, sebanyak 120 orang telah ditangkap di seluruh Provinsi KwaZulu-Natal karena mereka melakukan bermacam pelanggaran yang berkaitan dengan kerusuhan.
Di dalam pernyataannya, Maalim memuji upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan misi diplomatik dari keenam anggota blok regional IGAD di Afrika Selatan bagi perlindungan dan pemulangan warga mereka yang terpengaruh.
Ia mengatakan negara Afrika perlu bekerja sama untuk menangani tantangan kemiskinan dan pengangguran yang memicu serangan xenofobia di Afrika Selatan dan membangun masa depan yang lebih baik buat warga mereka.
Seringnya kerusuhan anti-pendatang diduga terjadi akibat pengangguran yang tinggi, yang secara resmi mencapai 25 persen, walaupun beberapa ahli ekonomi mengatakan pada kenyataannya jumlahnya jauh lebih besar, kemiskinan yang tersebar luas dan jurang kesenjangan penghasilan yang lebar.
Gelombang paling akhir kerusuhan meletus setelah Raja Zulu Goodwill Zwelithini sebagaimana dikutip media setempat mengatakan orang asing mesti meninggalkan Afrika Selatan. Ia sejak itu telah mengatakan komentarnya disalah-tafsirkan dan telah mendesak warga agar tenang.
Berita Terkait
PT Pertamina dan Petronas ambil alih hak partisipasi Shell di Blok Masela
Selasa, 25 Juli 2023 11:18 Wib
Ratusan warga binaan Lapas Semarang tempati sel khusus
Kamis, 11 Mei 2023 5:39 Wib
Pembangunan blok hunian Lapas Slawi capai 51,48 persen
Rabu, 7 September 2022 21:20 Wib
Kurangi limbah, Dosen Udinus Semarang gunakan plastik sebagai campuran bahan paving blok
Sabtu, 20 Agustus 2022 12:56 Wib
72 napi Lapas Semarang masuk blok khusus risiko tinggi
Kamis, 28 April 2022 17:18 Wib
Jelang tutup blok hunian, Kanwil Kemenkumham cek kesiapan Lapas Slawi
Senin, 28 Maret 2022 19:11 Wib
Vokalis Fauzan positif pengguna ganja
Jumat, 18 Maret 2022 11:14 Wib
Blora bakal dapat dana bagi hasil migas
Jumat, 11 Maret 2022 19:17 Wib