Menurut warga Desa Wotan Zaeni (58) di Pati, Minggu, pembuatan sumur bor di halaman rumah Sabar sudah sejak beberapa pekan. Akan tetapi, sumur bor yang sudah mencapai kedalaman 140-an meter itu tiba-tiba menyemburkan lumpur hingga ketinggian 30-an meter.
Kejadian tersebut, lanjut dia, terjadi sekitar Sabtu (1/11) pukul 16.30 WIB.
Semburan lumpur yang relatif cukup tinggi tersebut mengakibatkan tanaman serta rumah warga yang berada di radius sekitar 100 meter terkena lumpur tersebut.
"Kami sekeluarga juga mengungsi ke rumah saudara karena khawatir jika semburan lumpur tersebut mengandung gas beracun," ujarnya.
Semburan lumpur tersebut, lanjut dia, akhirnya berhenti pada malam harinya dan berganti semburan air.
Setelah berubah menjadi air yang bersih, kata dia, dirinya bersama keluarga kembali ke rumah yang jarak dengan sumur sekitar 20 meter.
Kasduri, warga lainnya, mengungkapkan kekhawatiran adanya semburan lumpur juga mendorong istrinya ikut mengungsi ke rumah saudara.
Akan tetapi, lanjut dia, setelah mendengar semburan lumpurnya berhenti dan berganti air yang cukup jernih istrinya kembali ke rumah.
Kekhawatiran istrinya, kata dia, terkait dengan kemungkinan munculnya gas beracun sehingga memilih mengungsi sementara.
Pembuatan sumur bor, katanya, sudah berlangsung selama sebulan lebih.
Sejak terjadi semburan lumpur dan saat ini berganti air, katanya, banyak warga daerah berbagai daerah berdatangan menyaksikan kejadian langka tersebut.
Sepanjang jalan desa menuju Dukuh Sarimulyo, terutama menuju tempat terjadinya semburan air, padat kendaraan dan banyak yang parkir di sepanjang jalan menuju lokasi semburan.
Memasuki musim kemarau seperti sekarang, kata dia, sumur warga memang mengering.
"Kalaupun masih ada airnya warnanya kuning sehingga untuk memanfaatkanya harus ditunggu selama beberapa menit agar jernih," ujarnya.
Kedalaman sumurnya, kata dia, hanya sekitar 6 meter, sedangkan warga yang membuat sumur bor untuk mendapat air yang lebih jernih dan tidak mudah kering saat kemarau.
Prapto, warga Mejobo, Kudus, mengaku sengaja datang ke lokasi semburan air karena ingin melihat langsung kejadian aneh tersebut.
"Awalnya informasi yang berkembang muncul semburan lumpur, ternyata saat ini sudah berubah menjadi semburan air," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat desa setempat justru diuntungkan karena ada sumber air yang relatif cukup banyak.
Berita Terkait
Demak antisipasi DBD di desa terdampak banjir
Sabtu, 9 Maret 2024 21:55 Wib
KSAD resmikan program peningkatan kesejahteraan desa
Selasa, 27 Februari 2024 16:44 Wib
Tim SAR evakuasi jenazah korban bunuh diri di dalam sumur di Jepara
Senin, 29 Januari 2024 13:45 Wib
Satu keluarga tercebur sumur di Magelang, seorang balita tewas
Senin, 13 November 2023 22:35 Wib
Hotel dan mal di Kota Semarang wajib gunakan air PDAM
Kamis, 9 November 2023 8:01 Wib
Polres Purbalingga serahkan bantuan sumur bor di Desa Kaliori
Selasa, 7 November 2023 14:41 Wib
Yayasan sosial di Pati bantu warga buatkan sumur bor
Selasa, 24 Oktober 2023 19:54 Wib
Bupati Sragen resmikan 13 sumur
Selasa, 26 September 2023 21:28 Wib