Perundingan Israel--Palestina telah gagal dan waktu kemerdekaan bagi Palestina telah tiba, sehingga hal ini memicu kecaman keras dari Washington.
Abbas berikrar akan berusaha agar Israel didakwa melakukan kejahatan perang atas apa yang disebutnya "Perang Genosida" 50 hari di Gaza yang menewaskan 2.140 warga Palestina--sebagian besar sipil dan menyebabkan wilayah itu hancur total.
Pidato itu membuat marah Amerika Serikat yang disebutnya sebagai "ofensif" sementara Menteri Luar Negeri Israel Avigdo Lieberman menuduh Abbas melakukan "terorisme diplomatik" dan membuat "tuduhan-tuduhan palsu."
Berbicara dalam sidang Majelis Umum PBB di New York Abbas mengatakan: "Ada satu pendudukan yang harus diakhiri sekarang. Ada satu rakyat yang hari segera dibebaskan.
"Saat kemerdekaan negara Palestina telah tiba."
Ia tidak menetapkan batas waktu bagi pembentukan negara Palestina, setelah para pendukung menyarankan mereka mungkin paling cepat merdeka tahun 2017.
Menyebut serangan-serangan Israel di Gaza sebagai satu "kejahatan genosida," Abbas berjanji: "Kami tidak akan melupakan dan kami tidak akan memaaafkan, dan kami tidak akan menginginkan para penjahat perang bebas dari hukuman."
Perang di Gaza adalah "serangkaian kejahatan perang mutlak yang dilakukan di depan mata dan telinga seluruh dunia, mengutip kehancuran yang ditimbulkan serangan Israel itu yang menewaskan lebih dari 460 anak-anak.
Palestina mengancam akan bergabung dengan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) yang bermarkas di Den Haag, Belanda, untuk memungkinkan tindakan hukum dikenakan terhadap Israel, tetapi Abbas tidak menyebutkan secara khusus dalam pidatonya apakah ia akan melaporkan hal itu kepada ICC.
Pada tahun 2012, Palestina meraih kemenangan status negara peninjau di PBB, yang memberikan mereka peluang menjadi satu anggota ICC, di mana mereka dapat menggugat para pejabat Israel atas tuduhan melakukan kejahatan perang.
Berbicara dihadapan Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara, Abbas mengatakan akan "tidak mungkin untuk kembali ke putaran perundingan yang gagal menangani substansi masalah dan masalah pokok" negara.
Ia menuduh Israel tetap melakukan pembangunan permukiman dan mempertahankan satu blokade Gaza kendatipun janji-janji resmi bagi perdamaian.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menanggapi pidato Abbas dengan satu pernjataan keras, menyebut pidato itu provokatif dan mengatakan itu akan merusak usaha-usaha perdamaian.
Berita Terkait
Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 14:14 Wib
Presiden Jokowi tinjau banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 9:15 Wib
Gibran tetap berkantor setelah KPU tetapkan presiden-wakil presiden
Kamis, 21 Maret 2024 11:35 Wib
Pilkada Jateng, Gerindra harus koalisi meski perolehan kursi di DPRD
Senin, 11 Maret 2024 21:15 Wib
Presiden Jokowi tandai pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar
Jumat, 8 Maret 2024 20:34 Wib
Presiden minta TNI-Polri amati perkembangan teknologi dalam perang
Rabu, 28 Februari 2024 12:59 Wib
Presiden Jokowi apresiasi reformasi internal Mahkamah Agung
Selasa, 20 Februari 2024 11:46 Wib
Presiden Jokowi sebut pertemuan dengan Surya Paloh untuk jadi "jembatan"
Senin, 19 Februari 2024 9:57 Wib