Semarang (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta memberdayakan ekonomi perempuan rentan narapidana dengan membatik pada momen Hari Kesaktian Pancasila di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Wanita Kelas II A Semarang, Jawa Tengah.
Melalui keterangan tertulis yang diterima oleh ANTARA di Solo, Kamis, upaya tersebut dilakukan sebagai wujud nyata PLN dalam memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.
General Manager PLN UID Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, Bramantyo Anggun Pambudimengatakan PLN bersama dengan Srikandi PLN berkomitmen untuk mendukung program-program Women Support Women yang memberikan dampak positif bagi Masyarakat.
"Melalui pelatihan dan bantuan peralatan membatik yang telah disalurkan oleh Srikandi PLN dan PLN Peduli, harapannya narapidana wanita dapat mengembangkan keterampilan dan percaya diri untuk menjadi lebih baik. Semoga pelatihan ini juga menumbuhkan semangat berkarya dan mampu memperkuat rasa cinta terhadap budaya bangsa," katanya.
Dengan semangat Hari Kesaktian Pancasila, Srikandi PLN berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan melalui inisiatif sosial yang berdampak langsung pada masyarakat.
Pada kegiatan yang diinisiasi oleh Srikandi PLN bersama PLN Peduli tersebut, para peserta diberikan pelatihan dan bantuan peralatan membantu bagi narapidana wanita.
Pelatihan membatik diikuti oleh sebanyak 20 orang warga binaan pemasyarakatan yang masih berusia produktif dan masih menjalani pidana sampai dengan setengah masa pidananya. Pelatihan dilaksanakan di Bagian Kegiatan Kerja LAPAS Wanita Kelas IIA Semarang selama 22 hari kerja, yang terdiri dari 10 hari pelatihan dasar membatik dengan motif Nusantara dan 12 hari dilanjutkan teknik pewarnaan alam.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan kualitas hidup perempuan narapidana melalui program pemberdayaan ekonomi berkelanjutan serta mendorong kemandirian bagi perempuan rentan paska pemasyarakatan. Di samping itu, pelatihan membatik merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi sehingga dapat membuka peluang usaha dan peningkatan pendapatan.
Srikandi PLN Bersama PLN Peduli memberikan bantuan alat membatik berupa tiga jenis kain katun dengan total 480 yard, sepuluh buah kompor listrik kayu, 30 buah canting tembaga, 20 kilogram malam batik tulis, empat buah cap batik, satu buah meja cap, serta beberapa bantuan lainnya.
Founder brand Chilomita Batik, Sri Suharti, yang juga menjadi narasumber pelatihan mengatakan harapannya ini bukan hanya tentang membatik tetapi juga tentang memberikan kesempatan bagi para narapidana wanita di sini untuk menemukan potensi diri dan mengembangkannya.
"Semoga pelatihan yang diberikan beserta batuan peralatan membatik yang telah salurkan oleh Srikandi PLN dapat mengasah keterampilan para narapidana wanita dan menjadi bekal berharga untuk memulai usaha atau mencari pekerjaan setelah dari LAPAS Wanita Kelas II A Semarang," katanya.