Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengimbau masyarakat untuk rutin mengecek instalasi listrik guna mencegah terjadinya kebakaran akibat hubungan arus pendek atau korsleting listrik.
"Objek rumah terbakar pemicunya karena konsleting listrik. Maka saya berharap warga lebih jeli terhadap jalur kabel listrik," katanya saat meninjau rumah warga yang menjadi korban kebakaran di Semarang, Jumat.
Rumah tersebut berlokasi di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Semarang yang terbakar pada Jumat dini hari dan menewaskan lima orang penghuninya.
Dalam kesempatan tersebut ia pun mengimbau untuk rajin mengecek, termasuk mematikan sambungan listrik sebelum bepergian untuk keamanan.
"Objek rumah terbakar (biasanya) pemicunya karena konsleting listrik. Maka saya berharap warga lebih jeli terhadap jalur kabel listrik. Lakukan pemeliharaan agar tidak memicu konsleting. Utamakan pencegahan sebelum terjadi bencana," katanya.
Atas terjadinya kebakaran yang menewaskan lima orang itu, Agustina menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga korban yang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
"Saya mewakili Pemerintah Kota Semarang berbelasungkawa kepada keluarga korban akibat kebakaran ini. Ini musibah yang memilukan kita semua," katanya.
Ia mengapresiasi gerak cepat kinerja Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang, kepolisian, dan warga setempat yang bahu-membahu dalam penanganan bencana tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya bersama instansi terkait juga tengah menyiapkan bantuan kerugian akibat amukan si jago merah.
"Ini yang kita butuhkan saat musibah terjadi, semua saling guyub membantu pemulihan. Bagi keluarga yang mengalami naas, akan kami upayakan bedah rumah melalui APBD. Kebetulan teranggarkan pembangunan dari nol sebesar Rp40 juta," katanya.
Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa yang terpenting saat ini adalah pendampingan kepada keluarga korban kebakaran.
"Yang menjadi prioritas saat ini adalah mendampingi warga hingga kondisi kembali normal, bisa sembuh terlebih dahulu, baik secara fisik maupun psikologi," katanya.
Kebakaran rumah tersebut diketahui pertama kali oleh warga sekitar pada Jumat sekitar pukul 02.20 WIB yang melihat kepulan asap pekat dan api sudah membakar sebagian rumah.
Pemadam kebakaran datang pukul 02.30 WIB, dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIB, setelah delapan unit mobil damkar dikerahkan ke lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi, kelima korban meninggal dunia yaitu Aminah (65), Saidah (55), Amalia (33), MA (14) dan KAR (4). Satu dari kelima korban itu merupakan seorang wanita yang sedang hamil.
Baca juga: Kebakaran hanguskan belasan ribu ayam di Blora