"Dalam kesempatan pertama, komisi kami mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan seluruh `stake-holder` yang terkait dengan program mobil nasional (Mobnas), khususnya menyangkut produk `Esemka`," katanya kepada ANTARA Riau, melalui jejaring komunikasi, Minggu.
Ia menambahkan, RDP itu diadakan untuk mendukung percepatan realisasi program Mobnas, sekaligus menindaklanjuti fenomena mobil `Esemka` yang menyedot perhatian publik sekarang ini.
"Fenomena heboh mobil `Esemka` menunjukkan besarnya kerinduan rakyat akan pentingnya mobil nasional sebagai salah satu kebanggaan nasional," kata Aria Bima.
RDP Komisi VI DPR RI, menurutnya, antara lain akan memanggil Deputi Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN, dan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian.
Selain itu, lanjutnya, diundang pula pelaku industri otomotif nasional, PT Industri Kereta Api (INKA), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Gubernur Sulawesi Selatan Syahril Yasin Limpo, Walikota Solo Joko Widodo, dan akademisi.
Aria Bima menjelaskan, hasil RDP akan menjadi bahan rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Pemerintah.
"Dari rapat kerja dengan pemerintah ini diharapkan muncul keputusan politik yang bisa mempercepat realisasi program mobil nasional yang kita dambakan bersama," ujarnya.