Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamat Nur Aziz mengemukakan pentingnya peningkatan kepedulian warga setempat terhadap kebersihan supaya lingkungan di daerah itu semakin mantap, nyaman, dan rapi.
"Saya tidak kaget ketika dapat penghargaan itu (Adipura, red.) karena budaya kita sudah luar biasa. Hadiah tidak seberapa dari 'mindset' (pola pikir) masyarakat kita," ujar dia dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 tingkat Kota Magelang yang dipusatkan di alun-alun setempat, Senin (3/7).
Ia mengatakan Kota Magelang sudah mempunyai tradisi menjaga kebersihan dan lingkungan dengan baik sehingga memperolah penghargaan Adipura selama beberapa kali.
Ia mengemukakan pentingnya kebersamaan dan kekompakan pemerintah dengan masyarakat dalam menata Kota Magelang, termasuk di bidang lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Makhmud Yunus mengatakan kegiatan ini wahana peningkatan kepedulian dan peran semua pihak untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan peringatan itu, antara lain meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat, termasuk para pelajar, dalam pengelolaan hingga pemanfaatan, serta pengurangan sampah di Kota Magelang.
"Peringatan ini juga untuk menumbuhkan dan menggerakkan sistem ekonomi sirkular, baik individu maupun kelompok, dalam 'sociopreneurship' yang mengedepankan kebermanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan," katanya.
Selain itu, katanya, untuk mengajak masyarakat melestarikan budaya hidup bersih serta mempertahankan kondisi lingkungan dalam upaya meraih kembali penghargaan Nirwasita Tantra dan Adipura yang telah diperoleh Pemerintah Kota Magelang sebelumnya.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 di daerah itu, antara lain penilaian lomba bidang lingkungan hidup (Juni 2023), pameran kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan UMKM, bincang wicara tentang pengelolaan sampah dan pengurangan plastik.
Selain itu, terkait dengan Program Kali Bersih, hiburan tarian brondut oleh fasilitator kelurahan, Bengkel Seni Mahasiswa Untidar, dan tarian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan hadiah pemenang lomba. Pemenang lomba K3 antar-BUMD/BUMN yakni RSUD Tidar, TKL Ecopark, dan PLN Kota Magelang, pemenang lomba K3 antar-OPD, yakni Kecamatan Magelang Selatan, Kecamatan Magelang Utara, dan Disperindag, pemenang lomba K3 antarkelurahan, yakni Kramat Selatan, Tidar Selatan, dan Magersari.
Pemenang lomba K3 antarbantaran Sungai, yakni RW03 Kelurahan Kemirirejo, RW06 Kelurahan Kramat Utara, dan RW01 Kelurahan Potrobangsan, lomba K3 antar-RW, yakni RW04 Kelurahan Cacaban, RW07 Kelurahan Kemirijeo, dan RW08 Kelurahan Kramat Utara.
Juara lomba Kampung Organik tingkat pemula, yakni Cempaka Jauhari Kemirierjo, Dadi Semi Cacaban, dan Rukun Makmur Wates, lomba Kampung Organik tingkat lanjut, yakni Bersemi Cacaban, Edelweis Rejowinangun Selatan, dan Sari Makmur Kedungsari.
Pemenang lomba bank sampah tingkat pemula, yakni Mawar Kramat Utara, Cempaka Kemirirejo dan TPST Sukorini Cacaban, lomba kreasi daur ulang, yakni SMPN 3 Magelang kreasi Jamtik, SMPN 2 Magelang kreasi Lampion Gantung dan SMPN 10 kreasi Miror Selfie.
"Saya tidak kaget ketika dapat penghargaan itu (Adipura, red.) karena budaya kita sudah luar biasa. Hadiah tidak seberapa dari 'mindset' (pola pikir) masyarakat kita," ujar dia dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 tingkat Kota Magelang yang dipusatkan di alun-alun setempat, Senin (3/7).
Ia mengatakan Kota Magelang sudah mempunyai tradisi menjaga kebersihan dan lingkungan dengan baik sehingga memperolah penghargaan Adipura selama beberapa kali.
Ia mengemukakan pentingnya kebersamaan dan kekompakan pemerintah dengan masyarakat dalam menata Kota Magelang, termasuk di bidang lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Makhmud Yunus mengatakan kegiatan ini wahana peningkatan kepedulian dan peran semua pihak untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan peringatan itu, antara lain meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat, termasuk para pelajar, dalam pengelolaan hingga pemanfaatan, serta pengurangan sampah di Kota Magelang.
"Peringatan ini juga untuk menumbuhkan dan menggerakkan sistem ekonomi sirkular, baik individu maupun kelompok, dalam 'sociopreneurship' yang mengedepankan kebermanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan," katanya.
Selain itu, katanya, untuk mengajak masyarakat melestarikan budaya hidup bersih serta mempertahankan kondisi lingkungan dalam upaya meraih kembali penghargaan Nirwasita Tantra dan Adipura yang telah diperoleh Pemerintah Kota Magelang sebelumnya.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 di daerah itu, antara lain penilaian lomba bidang lingkungan hidup (Juni 2023), pameran kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan UMKM, bincang wicara tentang pengelolaan sampah dan pengurangan plastik.
Selain itu, terkait dengan Program Kali Bersih, hiburan tarian brondut oleh fasilitator kelurahan, Bengkel Seni Mahasiswa Untidar, dan tarian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan hadiah pemenang lomba. Pemenang lomba K3 antar-BUMD/BUMN yakni RSUD Tidar, TKL Ecopark, dan PLN Kota Magelang, pemenang lomba K3 antar-OPD, yakni Kecamatan Magelang Selatan, Kecamatan Magelang Utara, dan Disperindag, pemenang lomba K3 antarkelurahan, yakni Kramat Selatan, Tidar Selatan, dan Magersari.
Pemenang lomba K3 antarbantaran Sungai, yakni RW03 Kelurahan Kemirirejo, RW06 Kelurahan Kramat Utara, dan RW01 Kelurahan Potrobangsan, lomba K3 antar-RW, yakni RW04 Kelurahan Cacaban, RW07 Kelurahan Kemirijeo, dan RW08 Kelurahan Kramat Utara.
Juara lomba Kampung Organik tingkat pemula, yakni Cempaka Jauhari Kemirierjo, Dadi Semi Cacaban, dan Rukun Makmur Wates, lomba Kampung Organik tingkat lanjut, yakni Bersemi Cacaban, Edelweis Rejowinangun Selatan, dan Sari Makmur Kedungsari.
Pemenang lomba bank sampah tingkat pemula, yakni Mawar Kramat Utara, Cempaka Kemirirejo dan TPST Sukorini Cacaban, lomba kreasi daur ulang, yakni SMPN 3 Magelang kreasi Jamtik, SMPN 2 Magelang kreasi Lampion Gantung dan SMPN 10 kreasi Miror Selfie.