Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dalam rangkaian gerakan menanam cabai serentak dan mengendalikan inflasi daerah, menyalurkan 4.860 bibit cabai rawit dan cabai merah ke 27 kelurahan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa masing-masing kelurahan akan mendapat 180 bibit cabai terdiri atas 90 cabai rawit dan cabai merah untuk ditanam di pekarangan pangan lestari.
"Kami salurkan bibit cabai agar hari Jumat (17/2) bisa dilakukan gerakan menanam cabai serentak sebagai upaya untuk mengendalikan laju inflasi khususnya pangan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Ketahanan Pangan Ani Kusumaningrum mengatakan gerakan menanam cabai serentak ini memerlukan dukungan dari semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program pengendalian inflasi agar angka inflasi dapat terkendali dan stabil.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini bisa meningkatkan ketersediaan komoditas cabai yang merata sepanjang tahun dan menjaga stabilitas harga.
"Memang harga cabai saat ini masih tergolong tinggi yaitu sekitar Rp80 ribu per kilogram. Oleh karena itu, melalui program ini dapat memberikan manfaat pada masyarakat," katanya.
Analisis Ketahanan Pangan Muda Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Ivah Istiyani berharap meski digempur perkembangan teknologi dan digitalisasi, kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan rumah yang masih kosong bisa terus meningkat.
"Cabai ini komoditas yang harganya fluktuatif, jika masing-masing warga bisa menanam di pekarangan maka saat terjadi inflasi tidak akan begitu berpengaruh," katanya.
Baca juga: Kendalikan inflasi, BI Jateng bantu peternak dan petani Blora
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa masing-masing kelurahan akan mendapat 180 bibit cabai terdiri atas 90 cabai rawit dan cabai merah untuk ditanam di pekarangan pangan lestari.
"Kami salurkan bibit cabai agar hari Jumat (17/2) bisa dilakukan gerakan menanam cabai serentak sebagai upaya untuk mengendalikan laju inflasi khususnya pangan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Ketahanan Pangan Ani Kusumaningrum mengatakan gerakan menanam cabai serentak ini memerlukan dukungan dari semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program pengendalian inflasi agar angka inflasi dapat terkendali dan stabil.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini bisa meningkatkan ketersediaan komoditas cabai yang merata sepanjang tahun dan menjaga stabilitas harga.
"Memang harga cabai saat ini masih tergolong tinggi yaitu sekitar Rp80 ribu per kilogram. Oleh karena itu, melalui program ini dapat memberikan manfaat pada masyarakat," katanya.
Analisis Ketahanan Pangan Muda Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Ivah Istiyani berharap meski digempur perkembangan teknologi dan digitalisasi, kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan rumah yang masih kosong bisa terus meningkat.
"Cabai ini komoditas yang harganya fluktuatif, jika masing-masing warga bisa menanam di pekarangan maka saat terjadi inflasi tidak akan begitu berpengaruh," katanya.
Baca juga: Kendalikan inflasi, BI Jateng bantu peternak dan petani Blora