Cilacap (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi menyatakan kerugian akibat kebakaran kapal di Dermaga Batere dan Dermaga Wijayapura, Cilacap, hampir mencapai Rp130 miliar.
"Ini karena ada 44 kapal (nelayan) dan satu kapal tugboat (kapal tunda, red.) yang terbakar," kata Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi saat meninjau lokasi kebakaran kapal di Cilacap, Rabu.
Terkait dengan penyebab kebakaran, berdasarkan informasi yang dirangkum, dugaan sementara sumber api berasal dari kegiatan salah seorang anak buah kapal (ABK) di atas kapalnya.
"Akan kami dalami. Ini semua untuk membuat terang perkara terkait dengan kebakaran," kata Kapolda.
Oleh karena itu, pihaknya memerintahkan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng berangkat ke Cilacap untuk menyelidiki sumber api yang menyebabkan kebakaran puluhan kapal.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata dia, diketahui bahwa kebakaran terjadi di empat titik.
"Begitu terbakar, sejumlah kapal tercerai-berai karena adanya pasang surut ombak," kata Irjen Pol. Luthfi.
Kebakaran pertama kali terjadi pada salah satu kapal yang sedang bersandar di Dermaga Batere pada hari Selasa (3/5) pukul 17.10 WIB, yang diawali dengan ledakan dari kapal tersebut.
Tidak lama kemudian, kobaran api merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di Dermaga Batere. Bahkan, kebakaran meluas hingga Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan) yang letaknya berdekatan dengan Dermaga Batere.
Akibat kejadian tersebut, seorang ABK mengalami luka bakar hingga 25 persen, khususnya di wajah, leher, lengan bawah sebelah kanan dan kiri, serta punggung tungkai kanan dan kiri, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
Korban atas nama Yatiman (44), warga Jalan Logawa Nomor 45 RT 02 RW 03, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, diketahui terkena ledakan mesin saat bekerja di atas kapal.
"Ini karena ada 44 kapal (nelayan) dan satu kapal tugboat (kapal tunda, red.) yang terbakar," kata Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi saat meninjau lokasi kebakaran kapal di Cilacap, Rabu.
Terkait dengan penyebab kebakaran, berdasarkan informasi yang dirangkum, dugaan sementara sumber api berasal dari kegiatan salah seorang anak buah kapal (ABK) di atas kapalnya.
"Akan kami dalami. Ini semua untuk membuat terang perkara terkait dengan kebakaran," kata Kapolda.
Oleh karena itu, pihaknya memerintahkan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng berangkat ke Cilacap untuk menyelidiki sumber api yang menyebabkan kebakaran puluhan kapal.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata dia, diketahui bahwa kebakaran terjadi di empat titik.
"Begitu terbakar, sejumlah kapal tercerai-berai karena adanya pasang surut ombak," kata Irjen Pol. Luthfi.
Kebakaran pertama kali terjadi pada salah satu kapal yang sedang bersandar di Dermaga Batere pada hari Selasa (3/5) pukul 17.10 WIB, yang diawali dengan ledakan dari kapal tersebut.
Tidak lama kemudian, kobaran api merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di Dermaga Batere. Bahkan, kebakaran meluas hingga Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan) yang letaknya berdekatan dengan Dermaga Batere.
Akibat kejadian tersebut, seorang ABK mengalami luka bakar hingga 25 persen, khususnya di wajah, leher, lengan bawah sebelah kanan dan kiri, serta punggung tungkai kanan dan kiri, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap.
Korban atas nama Yatiman (44), warga Jalan Logawa Nomor 45 RT 02 RW 03, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, diketahui terkena ledakan mesin saat bekerja di atas kapal.