Boyolali (ANTARA) - Tim SAR gabungan untuk sementara menghentikan pencarian dua korban kecelakaan perahu tenggelam di Waduk Kedung Ombo Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu petang.
Menurut Kepala Bidang Darurat BPBD Kabupaten Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo Tim SAR gabungan telah menghentikan sementara pencarian dua korban yang belum ditemukan atas nama Jalal (1) warga Pilangrejo Boyolali dan Nikem Safitri (10), warga Gobrogan.
Kurniawan mengatakan pencarian korban dengan penyelaman dimulai pukul 14.00 WIB dengan memperluas jaraknya dengan kedalaman air di atas 15 meter atau ditambah 10 meter kedalamannya. Namun, hasilnya belum menemukan kedua korban.
Baca juga: Polri belum tetapkan tersangka tenggelamnya perahu di Kedung Ombo
Baca juga: SAR gabungan temukan satu lagi korban perahu tenggelam di Kedung Ombo
SAR gabungan menghentikan pencarian dua korban perahu tenggelam yang belum ditemukan pada sekitar pukul 17.30 WIB. Hal itu, pengingat stamina para penyelam yang tadi dilakukan penambahan area dan kedalaman pencarian korban.
"Kami hentikan dahulu, setelah Shalat Magrib dilakukan evaluasi. Kami setelah Shalat Isya kembali melakukan pencarian korban dengan kegiatan senyap patroli di sepanjang area Kedung Ombo dengan menggunakan perahu karet membawa jaring dan membawa lampu penerangan," kata Kurniawan yang juga sebagai koordinator pencarian korban perahu tenggelam.
Dia menjelaskan jumlah korban kecelakaan air perahu tenggelam di Kedung Ombo Boyolali, sudah ditetapkan sebelumnya sebanyak 9 orang hilang dan tujuh korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Kami terakhir telah menemukan satu korban atas nama, Destri Pramaswati (8), warga Desa Pilangrejo Kecamatan Juwangi Boyolali, pada pukul 07.15 WIB, dan masih ada dua korban lagi atas nama Jalal (1) warga Pilangrejo Juwangi Boyolali dan Nikem Safitri (10), warga Grobogan yang belum ditemukan.
Menyinggung soal kendala dalam pencarian korban, kata dia, kontur danaunya berbukit, jarak pandang semakin dalam semakin gelap, dan arus bawah tidak ada tetapi banyak tonggak serta jaring keramba.
Dia mengatakan, Tim SAR gabungan dalam pencarian korban perahu tenggelam hingga kini mencapai 738 relawan termasuk melibatkan spesialis 50 penyelam dengan kedalaman lokasi pencarian sekitar 20 meter ke atas. Kondisi danau berpalung sehingga yang direkomendasi penyelam A2, artinya yang mempunyai spesifikasi kedalaman penyelam 20 meter ke atas.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan pada Minggu menemukan satu lagi jenazah korban kecelakaan perahu di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sehingga jenazah korban kecelakaan yang sudah ditemukan seluruhnya menjadi tujuh orang.
Kepala Polres Boyolali AKBP Morry Ermond di kawasan Waduk Kedung Ombo, mengatakan bahwa korban kecelakaan perahu yang ditemukan pada Minggu pukul 07.15 WIB bernama Destri Pramaswati (8), warga Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Setelah ditemukan, menurut dia, jenazah korban kecelakaan tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris Andong Boyolali untuk diidentifikasi.
Baca juga: Gubernur Jateng: Objek wisata abaikan keselamatan pengunjung akan ditutup
Menurut Kepala Bidang Darurat BPBD Kabupaten Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo Tim SAR gabungan telah menghentikan sementara pencarian dua korban yang belum ditemukan atas nama Jalal (1) warga Pilangrejo Boyolali dan Nikem Safitri (10), warga Gobrogan.
Kurniawan mengatakan pencarian korban dengan penyelaman dimulai pukul 14.00 WIB dengan memperluas jaraknya dengan kedalaman air di atas 15 meter atau ditambah 10 meter kedalamannya. Namun, hasilnya belum menemukan kedua korban.
Baca juga: Polri belum tetapkan tersangka tenggelamnya perahu di Kedung Ombo
Baca juga: SAR gabungan temukan satu lagi korban perahu tenggelam di Kedung Ombo
SAR gabungan menghentikan pencarian dua korban perahu tenggelam yang belum ditemukan pada sekitar pukul 17.30 WIB. Hal itu, pengingat stamina para penyelam yang tadi dilakukan penambahan area dan kedalaman pencarian korban.
"Kami hentikan dahulu, setelah Shalat Magrib dilakukan evaluasi. Kami setelah Shalat Isya kembali melakukan pencarian korban dengan kegiatan senyap patroli di sepanjang area Kedung Ombo dengan menggunakan perahu karet membawa jaring dan membawa lampu penerangan," kata Kurniawan yang juga sebagai koordinator pencarian korban perahu tenggelam.
Dia menjelaskan jumlah korban kecelakaan air perahu tenggelam di Kedung Ombo Boyolali, sudah ditetapkan sebelumnya sebanyak 9 orang hilang dan tujuh korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Kami terakhir telah menemukan satu korban atas nama, Destri Pramaswati (8), warga Desa Pilangrejo Kecamatan Juwangi Boyolali, pada pukul 07.15 WIB, dan masih ada dua korban lagi atas nama Jalal (1) warga Pilangrejo Juwangi Boyolali dan Nikem Safitri (10), warga Grobogan yang belum ditemukan.
Menyinggung soal kendala dalam pencarian korban, kata dia, kontur danaunya berbukit, jarak pandang semakin dalam semakin gelap, dan arus bawah tidak ada tetapi banyak tonggak serta jaring keramba.
Dia mengatakan, Tim SAR gabungan dalam pencarian korban perahu tenggelam hingga kini mencapai 738 relawan termasuk melibatkan spesialis 50 penyelam dengan kedalaman lokasi pencarian sekitar 20 meter ke atas. Kondisi danau berpalung sehingga yang direkomendasi penyelam A2, artinya yang mempunyai spesifikasi kedalaman penyelam 20 meter ke atas.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan pada Minggu menemukan satu lagi jenazah korban kecelakaan perahu di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sehingga jenazah korban kecelakaan yang sudah ditemukan seluruhnya menjadi tujuh orang.
Kepala Polres Boyolali AKBP Morry Ermond di kawasan Waduk Kedung Ombo, mengatakan bahwa korban kecelakaan perahu yang ditemukan pada Minggu pukul 07.15 WIB bernama Destri Pramaswati (8), warga Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Setelah ditemukan, menurut dia, jenazah korban kecelakaan tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris Andong Boyolali untuk diidentifikasi.
Baca juga: Gubernur Jateng: Objek wisata abaikan keselamatan pengunjung akan ditutup