Semarang, Antara Jateng - PT Semen Indonesia (Persero) memberdayaan 60 pedagang sayur keliling di Kabupaten Rembang yang tergabung dalam Paguyuban Bakul Belanja Keliling Rembang (PB2KR).

Program pemberdayaan dilakukan dengan mekanisme pemberian suntikan modal dengan bunga sangat ringan. Dengan adanya suntikan modal itu, 60 pedagang saat ini sudah tidak lagi mengandalkan rentenir.

Koordinator sekaligus pendiri PB2KR, Lienda Setyowati, mengungkapkan besaran modal yang disuntikan oleh PT Semen Indonesia Rp3 juta setiap bakul. Modal tersebut umumnya digunakan oleh bakul untuk membesarkan usaha mereka.

“Modal itu memang dari PT Semen Indonesia, pencairannya melalui Bank Mandiri. Setiap bakul mendapatkan bantuan modal Rp 3 juta dengan jangka waktu pelunasan 18 bulan,” kata Lienda dalam acara ramah tamah antara PB2KR dengan Semen Indonesia, di Rembang, Rabu.

Menurut Linda, dalam perjalanan angsuran pengembalian modal yang dilakukan oleh bakul, semua lancar. Saat ini angsuran pengembalian modal itu sudah memasuki bulan ke-11. Sejauh ini belum ada bakul yang telat membayar angsuran.

“Saya dulu kasihan melihat banyak ibu bakul belanja keliling di Rembang yang sering terjerat rentenir. Maka di tahun 2015 saya berinisitatif membuatkan mereka wadah paguyuban dan mencarikan modal pengembangan usaha. Akhirnya hal itu difasilitasi oleh PT Semen Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers yang dikirim PT Semen Indonesia kepada media ini.

Seorang bakul sayur anggota PB2KR asal Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori, Harti, menyebutkan sebelum mendapatkan kucuran dana dari PT Semen Indonesia ia hanya membuka usaha toko kecil-kecilan di rumahnya.

Namun setelah mendapatkan modal dari PT Semen Indonesia, ia memutuskan untuk berjualan sayur keliling hingga sekarang. Keuntungan dari usaha itu yang membuatnya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk pendidikan anaknya.

Sementara itu Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru, menyatakan perusahaan tidak menutup kemungkinan memberikan suntikan modal lagi dengan jumlah lebih besar kepada bakul sayur.

Sebab, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan, ternyata suntikan modal tersebut memberikan dampak positif dan berkesinambungan. Ia juga mengapresiasi bakul binaan tersebut dalam pengelolaan permodalan.

“Jika memang modal itu bisa dikembalikan tepat waktu, maka akan kami ajukan lagi bantuan modal untuk mereka. Modal mereka bisa ‘naik tingkat’ dengan jumlah lebih besar. Jika perlu suatu saat bakul akan kami fasilitasi pelatihan pengelolaan keuangan untuk pengembangan bisnis mereka,” tandasnya.

“Kami berharap melalui pemberdayaan ini akan dapat meningkatkan kinerja pelaku usaha, sehingga mampu bersaing dan berprestasi, mampu bersinergi memberi kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, dan pada akhirnya akan mampu memutus mata rantai kemiskian,” demikian Wahjudi Heru. (ksm)

Pewarta : -
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024