Race ketiga lomba balap mobil Formula Satu (F1) di Sirkuit Internasional Shanghai, Tiongkok, segera digelar. Sebanyak 22 pebalap dari 11 tim sudah berada di negera yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia tersebut.
Rio Haryanto, pebalap Indonesia yang tergabung dalam tim Manor Racing juga sudah tiba di Negeri Tirai Bambu pada Selasa (12/4) mengingat prosesi ajang lomba balap mobil bergengsi di dunia akan dimulai pada Jumat (15/4) dengan didahului latihan resmi selama tiga kali kemudian babak kualifikasi dan pada Minggu (17/4) memulai lomba race ketiga yang dimulai pukul 14.00 waktu setempat.
Tentunya kedatangan Rio Haryanto di race ketiga itu membawa misi untuk bisa tampil lebih oke dibandingkan dua race sebelumnya. Mengingat saat tampil pada race pertama di Melbourne, Australia, pebalap asal Solo, Jawa Tengah, tersebut gagal menyentuh garis finis karena ada kerusakan mesin mobil MRT05, kemudian pada race kedua di Sirkuit Internasional Sakhir Bahrain menempati posisi ke-17.
Misi yang dibawa pebalap berusia 23 tahun ini memang tidak terlalu muluk yaitu hanya ingin melihat bendera finis, artinya kembali bisa sampai garis finis dengan hasil yang lebih baik lagi. Seperti yang diutarakan ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati bahwa Rio masih perlu belajar dan menimba pengalaman yang lebih banyak lagi.
Sirkuit Sanghai sepanjang 5,451 kilometer tersebut memang bukan sesuatu yang asing bagi Rio Haryanto karena yang bersangkutan pernah tampil di sini pada saat tampil pada Asian Formula Renault Challenge dan Formula BMF Pasifik. Bahkan, Rio memandang bahwa penampilan di Sanghai ini ibarat tampil di kandang sendiri karena di Indonesia belum ada Grand Prix.
Memang, di antara pebalap yang turun pada F1 tahun ini ada yang pernah berlaga bersama Rio Haryanto saat tampil di GP2 Series seperti Felipe Nasr (Brasil) yang sekarang tergabung di tim Sauber, Marcus Ericsson (Swedia) tim Sauber, Jolyon Palmer (Inggris) tim RenaultStoffel Vandoorne tim Mclaren.
Tetapi dalam dunia balap memang tidak hanya bergantung pada pebalapnya tetapi juga mobil yang dikendarainya. Rakyat Indonesia tentu berharap mobil MRT05 yang dikemudikan Rio Haryanto tidak ada masalah sehingga bisa meraih prestasi yang lebih baik.
Penampilan Rio Haryanto di F1 memang membanggakan. Namun, itu baru satu tapak. Rio harus bisa membuktikan bisa melajukan mobil jet darat tersebut lebih kencang, bukan sekadar finis.
Peluang tersebut ada, Sirkuit Shanghai bakal menjadi saksi keuletan Rio. ***
Rio Haryanto, pebalap Indonesia yang tergabung dalam tim Manor Racing juga sudah tiba di Negeri Tirai Bambu pada Selasa (12/4) mengingat prosesi ajang lomba balap mobil bergengsi di dunia akan dimulai pada Jumat (15/4) dengan didahului latihan resmi selama tiga kali kemudian babak kualifikasi dan pada Minggu (17/4) memulai lomba race ketiga yang dimulai pukul 14.00 waktu setempat.
Tentunya kedatangan Rio Haryanto di race ketiga itu membawa misi untuk bisa tampil lebih oke dibandingkan dua race sebelumnya. Mengingat saat tampil pada race pertama di Melbourne, Australia, pebalap asal Solo, Jawa Tengah, tersebut gagal menyentuh garis finis karena ada kerusakan mesin mobil MRT05, kemudian pada race kedua di Sirkuit Internasional Sakhir Bahrain menempati posisi ke-17.
Misi yang dibawa pebalap berusia 23 tahun ini memang tidak terlalu muluk yaitu hanya ingin melihat bendera finis, artinya kembali bisa sampai garis finis dengan hasil yang lebih baik lagi. Seperti yang diutarakan ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati bahwa Rio masih perlu belajar dan menimba pengalaman yang lebih banyak lagi.
Sirkuit Sanghai sepanjang 5,451 kilometer tersebut memang bukan sesuatu yang asing bagi Rio Haryanto karena yang bersangkutan pernah tampil di sini pada saat tampil pada Asian Formula Renault Challenge dan Formula BMF Pasifik. Bahkan, Rio memandang bahwa penampilan di Sanghai ini ibarat tampil di kandang sendiri karena di Indonesia belum ada Grand Prix.
Memang, di antara pebalap yang turun pada F1 tahun ini ada yang pernah berlaga bersama Rio Haryanto saat tampil di GP2 Series seperti Felipe Nasr (Brasil) yang sekarang tergabung di tim Sauber, Marcus Ericsson (Swedia) tim Sauber, Jolyon Palmer (Inggris) tim RenaultStoffel Vandoorne tim Mclaren.
Tetapi dalam dunia balap memang tidak hanya bergantung pada pebalapnya tetapi juga mobil yang dikendarainya. Rakyat Indonesia tentu berharap mobil MRT05 yang dikemudikan Rio Haryanto tidak ada masalah sehingga bisa meraih prestasi yang lebih baik.
Penampilan Rio Haryanto di F1 memang membanggakan. Namun, itu baru satu tapak. Rio harus bisa membuktikan bisa melajukan mobil jet darat tersebut lebih kencang, bukan sekadar finis.
Peluang tersebut ada, Sirkuit Shanghai bakal menjadi saksi keuletan Rio. ***