"Perayaan Peh Cun pada tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya karena kami nanti akan menggelar wayang Potehi dengan Ki Dalang Sukar mardjiono asal Surabaya," katanya di Pekalongan, Jumat.
Selain akan dimeriahkan pergelaran wayang potehi, kata dia, masyarakat Tionghoa juga akan menggelar pasar "Samawis" dengan sejumlah stan kuliner.
Ia mengatakan wayang Potehi merupakan budaya khas Tionghoa yang masih eksis di Indoensia.
Bentuk wayang Potehi, kata dia, menyerupai seperti wayang golek tetapi ukurannya lebih kecil.
"Poo artinya kain, sedang 'tay' adalah kantong, dan 'hie' bermakna wayang. Jadi, Potehi adalah wayang kantong dari kain," katanya.
Ia mengatakan pada acara perayaan Peh Cun, masyarakat Tionghoa juga akan melakukan ritual larung replika kapal sebagai bentuk ucapan terima kasih dan syukur pada Tuhan.
"Pada pergelaran wayang Potehi, kami akan menampilkan tokoh Sun Pin yang merupakan orang jujur melawan Ban Kwan, seseorang yang jahat dan sombong," katanya.
Berita Terkait
Ketua DPRD Jateng kumpulkan puluhan dalang di Karanganyar
Kamis, 1 Februari 2024 15:29 Wib
Kilang Cilacap gelar pentas wayang kulit
Rabu, 17 Januari 2024 21:50 Wib
Pentas wayang kulit hingga lomba burung meriahkan HUT Ke-6 KPI dan HUT Ke-66 Pertamina di Cilacap
Sabtu, 16 Desember 2023 17:55 Wib
OJK terus tingkatkan literasi keuangan masyarakat
Sabtu, 2 Desember 2023 19:08 Wib
Dosen UNS soroti konflik Palestina melalui pementasan Wayang Godhong
Kamis, 30 November 2023 14:39 Wib
Seribu anggota Pramuka ikuti lomba mewarnai wayang di Banyumas
Rabu, 8 November 2023 21:19 Wib
Peringatan Hari Wayang Nasional
Selasa, 7 November 2023 21:10 Wib
BHS Peduli ikut ambil bagian pada kemajuan Wayang Orang Sriwedari
Selasa, 7 November 2023 12:53 Wib